Minggu, 28 April 2024

let it be

hai awan, aku tidak yakin aku akan menulis lagi disini. sepertinya ini akan menjadi halaman terakhir aku masih membiarkanmu hidup dalam tulisanku.

aku membaca lagi cerita-cerita kita itu wan, sejak pertengahan 2019 hingga akhir 2020. lucu sekali ya, aku ingat lagi betapa bodohnya aku mau menjadi salah satu dari pilihanmu dan tidak pernah menjadi satu-satunya. 

walaupun pada akhirnya kamu memilihku, mungkin karena hanya aku yang selalu ada ya? haha bodoh sekali aku merespon kamu dengan sangat baik saat itu, aku pun baru sadar ternyata aku senaif itu.

hingga saat kamu mencoba mengutarakan perasaanmu beberapa kali pun, aku baru sadar ternyata itu bukan cara yang tepat dan layak, dan puisi itu, sepertinya terlalu baik untukmu. 

aku kecewa dengan usahamu wan. aku kecewa juga ketika kamu bilang belum bisa menerimaku 100% karena masih ada orang lain di hatimu. ketika saat itu aku bilang tidak, maaf aku hanya ingin menghibur diriku sendiri. 

ya, aku menyadari semua ini bukan sepenuhnya salahmu, hanya aku yang terlalu berharap dan mengnggapmu akan mengerti kemauanku untuk tidak ingin berpacaran saat itu. tapi sungguh, saat itu aku menyayangimu. 

we can't be friends. aku tidak bisa berteman lagi dengan laki-laki wan. that such a complicated things. aku tidak mau cerita kita terulang pada orang lain, dan denganmu juga. hingga saat aku harus mengikhlaskanmu, hingga saat setelah akhirnya aku bisa mengikhlaskanmu, we can't be friends. 

seharusnya kita tidak pernah berteman, seharusnya 2-3 tahun ini aku tidak berusaha. usahaku seperti tidak terbalaskan. perihal kabar, ya, kamu mungkin tidak tau, alasanku membuat story, salah satunya karenamu. memberimu ucapan ulang tahun, mungkin bagimu itu hal kecil. tapi mengingat tanggal ulang tahun dan berbuat sesuatu adalah sesuatu yang begitu besar untukku.

aku bukan anak kecil yang naif itu lagi wan, aku bisa berdiri di atas kakiku sendiri. aku masih selalu berusaha belajar banyak hal, termasuk cara memperlakukan dan mengerti orang lain. tapi  aku belum melihat itu darimu. sepertinya kamu tidak berubah. aku tidak bisa bertumbuh dengan orang yang tidak bertumbuh. 

aku berdoa semoga kamu bertumbuh, belajar dari kesalahanmu. hingga kamu menemukan sesorang yang bisa menyayangimu lebih dari apa yang pernah aku lakukan. 

terimakasih sudah pernah jadi bagian terbaik dalam hidupku, hingga aku menyadari, kamu pernah menjadi begitu istimewa hanya karena aku mengaggapmu istimewa. 

pada baris ini aku memutuskan untuk berusaha mengikhlaskanmu. semoga kamu pun sebaliknya. 

temui aku pada versi terbaikmu wan, itu pun jika kamu mau. jika tidak, aku akan kembali pada bait sebelum ini. 

tolong doakan aku menemukan orang yang lebih baik, yang dapat menerimaku seutuhnya, yang mampu menghargai usahaku, yang mudah mengapresiasi sekecil apapun hal yang aku lakukan. 

jika kamu mengira alasanku mengikhlaskanmu karena orang lain, tidak, aku tidak setega itu untuk menjadikan orang lain sebagai pilihan. aku akan sembuh sebelum melangkah bersama orang lain, aku tidak bisa melibatkan kita didalamnya. terimakasih sudah pernah ada. termakasih untuk cerita-cerita yang menyenangkan. 

aku merelakan mimpi-mimpi kita. 

entah kamu akan ada dalam masa depanku atau tidak. saat ini aku berusaha mengikhlaskanmu. 

terima kasih, aku akan melangkah 


Sabtu, 13 April 2024

if i you wanna let me go, i will let you go

ditulis 13 april 2024

halo, terimakasih sudah memberiku kabar. 

terimakasih sudah bertanya. maaf aku tidak merespon dengan baik. 

tapi sungguh wan, terimakasih sudah bertanya. 

sejujurnya, ya, aku sedang mengagumi sesorang, kamu. tapi jika baru-baru saja mengagumi, jawabannya tidak. jadi kujawab saja kemarin, tidak. karena memang alasanku memasak bukan karena sedang baru-baru saja mengagumi seseorang. 

sejujurnya aku juga bingung dengan perasaanku sendiri. aku juga merasa tidak punya cukup waktu untuk cukup baik memahami perasaanku sendiri. 

terimakasih sudah mengatakan banyak hal yang menjadi pertanyaanku selama ini, sekali lagi maaf aku tidak merespon dengan baik. 

alasanku, karena selama ini kita tidak pernah sejelas itu, dan aku takut wan sepertinya takut kamu hilang, lagi.

but now, i just wanna make it clear, karena kurasa sudah bukan waktunya bermain petak umpet lagi.

if i you wanna let me go, i will let you go.